Mari Berbagi Mari Beramal


Salah satu Program Tambahan kami yaitu “Mari Berbagi, Mari Beramal”. Apa Itu ??? Yaitu selain mengajarkan ilmu kepada murid-murid tapi kami juga peduli lingkungan sosial wilayah GUDANG AIR, Bagaimana caranya ?? Dengan menyalurkan ZAKAT dari para MUZAKKI (Orang yang membayar Zakat). Kami sebagai Amilin nya siap menjadi FAST (Fathonah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh). Sesuai hukum zakat.

SALURKAN ZAKAT ANDA Untuk Peduli terhadap Jompo Dhu’afa dan Yatim  (usia sekolah) Dhu’afa !!! Insya Allah menjadi berkah harta Anda, dan kami laporkan hasil penyalurannya.



Share:

Pengertian Isra Mi'raj


PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ 

NABI MUHAMMAD DI LANGIT PERTAMA



Untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban manusia, ada seseorang yang berdiri di pintu-pintu langit. Kemudian memasukinya. Dan bertemu dengan mereka yang ada di dalamnya. Orang tersebut adalah Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tiba di Langit Dunia
Langit pertama yang juga dikenal dengan langit dunia adalah persinggahan berikutnya Nabi Muhammad. Sebelumnya, beliau mengendari Burak dari Mekah menuju Jerusalem. Setelah itu beranjak menaiki tangga menuju langit pertama.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَانْطَلَقَ بِي جِبْرِيلُ حَتَّى أَتَى السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَاسْتَفْتَحَ، فَقِيلَ: مَنْ هَذَا؟ قَالَ: جِبْرِيلُ. قِيلَ: وَمَنْ مَعَكَ؟ قَالَ: مُحَمَّدٌ. قِيلَ: وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ؟ قَالَ: نَعَمْ. قِيلَ: مَرْحَبًا بِهِ فَنِعْمَ المَجِيءُ جَاءَ فَفَتَحَ
Kemudian Jibril beranjak bersamaku hingga kami tiba di langit dunia. Ia meminta dibukakan. Penjaga langit pertama bertanya, “Siapa?” “Jibril”, jawabnya. Ia kembali bertanya, “Siapa yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.”
“Apakah ia diutus kepada-Nya”, tanyanya lagi. “Iya”, jawab Jibril. Malaikat itu berkata, “Selamat datang. Sebaik-baik orang yang datang telah tiba.” Ia pun membuka (pintu langit).
Untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban manusia seorang manusia, dalam keadaan hidup, berdiri di pintu-pintu langit. Menunggu pintu-pintu itu dibukakan untuknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam paham betul bahwa langit-langit itu memiliki pintu. Sebagaimana firman Allah Ta’ala tatkala menyifati orang-orang kafir.
لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ
“Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit…” [Quran Al-A’raf: 40].
Dan firman Allah ketika mengisahkan kebinasaan kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ
“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.” [Quran Al-Qamar: 11].
Karena itu, ketika berdiri di depan pintu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“فَضَرَبَ -أي جبريل- بَابًا مِنْ أَبْوَابِهَا..”.
“Dia mengetuk -yaitu Jibril- pintu-pintu…”
Akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengabarkan kepada kita tentang pintu tersebut. Bagaimana bentuknya. Warnanya. Dan sifat-sifatnya. Karena itu, kita pun tidak berkepentingan menerka-nerka dan membayangkan bagaimana bentuk pintu-pintu langit itu.
Penjaga pintu langit itu menanyakan siapa yang mengetuk. Hal ini menunjukkan yang di dalam langit tidak mengetahui siapa yang berada di luar. Atau penjaga langit itu tidak mengenal perwujudan Jibril dalam bentuk manusia ketika itu. Ketika Jibril menyebutkan dirinya, ia bertanya tentang siapa yang bersamanya. Dalam riwayat al-Bukhari dari Abu Dzar, penjaga langit itu bertanya,
هَلْ مَعَكَ أَحَدٌ؟
“Apakah engkau bersama seseorang?”
Dari riwayat ini, kita bisa memahami penjaga langit tidak melihat siapa yang di luar. Jibril pun menjawab,
نَعَمْ مَعِي مُحَمَّدٌ
“Iya, aku bersama Muhammad.”
Jawaban ini merupakan bentuk pengagungan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ini menunjukkan bahwa penghuni langit mengenal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebelum peristiwa ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada kita sifat langit dunia. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
“إِذَا قَضَى اللهُ الأَمْرَ فِي السَّمَاءِ، ضَرَبَتِ المَلاَئِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ، كَأَنَّهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ، فَإِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا: مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوا لِلَّذِي قَالَ: الحَقَّ، وَهُوَ العَلِيُّ الكَبِيرُ. فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُ السَّمْعِ، وَمُسْتَرِقُ السَّمْعِ هَكَذَا بَعْضُهُ فَوْقَ بَعْضٍ -وَوَصَفَ سُفْيَانُ (هو سفيان بن عيينة أحد رواة الحديث) بِكَفِّهِ فَحَرَفَهَا، وَبَدَّدَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ- فَيَسْمَعُ الكَلِمَةَ فَيُلْقِيهَا إِلَى مَنْ تَحْتَهُ، ثُمَّ يُلْقِيهَا الآخَرُ إِلَى مَنْ تَحْتَهُ، حَتَّى يُلْقِيَهَا عَلَى لِسَانِ السَّاحِرِ أَوِ الكَاهِنِ، فَرُبَّمَا أَدْرَكَ الشِّهَابُ قَبْلَ أَنْ يُلْقِيَهَا، وَرُبَّمَا أَلْقَاهَا قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ، فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ، فَيُقَالُ: أَلَيْسَ قَدْ قَالَ لَنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا: كَذَا وَكَذَا. فَيُصَدَّقُ بِتِلْكَ الكَلِمَةِ الَّتِي سَمِعَ مِنَ السَّمَاءِ.
“Apabila Allah memutuskan sebuah perintah di langit, para malaikat menundukkan sayap-sayap mereka dengan penuh takut, bagaikan suara rantai yang ditarik di atas batu putih. Apabila telah hilang rasa takut dari hati mereka, mereka bertanya, ‘Apa yang dikatakakan oleh Tuhan kalian?’ Jibril menjawab, ‘Tentang kebenaran dan Ia Maha Tinggi lagi Maha Besar’. Lalu para pencuri berita langit (setan) mendengarnya. Mereka para pencuri berita langit itu sebagian mereka di atas sebagian yang lain.
-Sufyan (rawi hadits) mencontohkan dengan jari-jarinya- yang paling di atas mendengar sebuah kalimat lalu membisikannya kepada yang di bawahnya. Kemudian selanjutnya ia membisikan lagi kepada yang di bawahnya. Dan begitu seterusnya sampai ia membisikannya kepada tukang sihir atau dukun. Kadang-kadang ia disambar oleh bintang berapi sebelum menyampaikannya atau ia telah menyampaikannya sebelum ia disambar oleh bintang berapi. Kemudian setan mencampur berita tersebut dengan seratus kebohongan. Orang-orang berkomentar: bukankah ia telah berkata kepada kita pada hari ini dan ini… maka ia dipercaya karena satu kalimat yang pernah ia dengan langit tersebut’.” (HR. al-Bukhari, 4/1804 (4522)).
Peristiwa mendengar ini terjadi ketika diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Firman Allah Ta’ala:
فَمَنْ يَسْتَمِعِ الآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
“Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” [Quran Jin: 9]
Dan firman Allah Ta’ala:
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ (6) وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ (7) لاَ يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلإِ الأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ (8) دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ (9) إِلاَّ مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ
“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka, syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.” [Quran Ash-Shaffat: 6-10].
Berangkatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ke langit merupakan peristiwa istimewa. Karena itu, penjaga pintu langit menyambut beliau dengan bahagia dan mengucapkan, “Selamat datang. Sebaik-baik orang yang datang telah tiba.”
Namun demikian, rasa bahagia penyambutan Nabi ini tidak membuat mereka luput dari amanah dalam menjaga pintu langit. Mereka tetap bertanya, “Apakah dia diutus kepada-Nya?” Padahal Jibril adalah pemimpin mereka. Pemimpin mereka membawa manusia yang mereka kenal sebagai manusia mulia. Yang tidak mungkin kedatangan manusia sampai ke pintu langit dan didampingi Jibril, pasti atas izin Allah. Tapi mereka tetap menanyakan hal itu. Hal ini menunjukkan betapa malaikat tidak memaksiati Allah dalam tugas-tugas yang Allah berikan pada mereka.
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” [Quran An-Nahl: 50].
Kemudian penjagan pintu langit pun membukakan pintu. Jibril memasuki langit pertama bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di sini, Nabi Muhammad berjumpa dengan bapak manusia, Adam ‘alaihissalam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan:
فَلَمَّا فَتَحَ عَلَينَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَإِذَا رَجُلٌ قَاعِدٌ عَلَى يَمِينِهِ أَسْوِدَةٌ، وَعَلَى يَسَارِهِ أَسْوِدَةٌ، إِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَمِينِهِ ضَحِكَ، وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَسَارِهِ بَكَى، فَقَالَ: مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالاِبْنِ الصَّالِحِ. قُلْتُ لِجِبْرِيلَ: مَنْ هَذَا؟ قَالَ: هَذَا آدَمُ، وَهَذِهِ الأَسْوِدَةُ عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ نَسَمُ بَنِيهِ، فَأَهْلُ اليَمِينِ مِنْهُمْ أَهْلُ الجَنَّةِ، وَالأَسْوِدَةُ الَّتِي عَنْ شِمَالِهِ أَهْلُ النَّارِ، فَإِذَا نَظَرَ عَنْ يَمِينِهِ ضَحِكَ، وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ شِمَالِهِ بَكَى
Ketika pintu langit dibukakan untuk kami, ternyata ada seseorang yang sedang duduk. Di sebelah kananya terdapat sekelompok besar orang. Demikian juga di sebelah kirinya. Apabila ia menoleh ke sebelah kanan, ia tersenyum. Saat menoleh ke sebelah kiri, ia menangis.
Lalu orang itu berkata, ‘Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.’ Aku bertanya kepada Jibril, ‘Siapakah dia?’ Jibril menjawab, Dialah Adam Alaihis Salam, dan orang-orang yang ada di sebelah kanan dan kirinya adalah ruh-ruh anak keturunannya. Mereka yang ada di sebelah kanannya adalah para ahli surga sedangkan yang di sebelah kirinya adalah ahli neraka. Jika dia memandang ke sebelah kanannya dia tertawa dan bila memandang ke sebelah kirinya dia menangis.’ (HR. al-Bukhari dalam Kitab ash-Shalah (342)).
Pertemuan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Nabi Adam ‘alaihissalam di langit pertama merupakan penggambaran yang jelas. Adam adalah manusia pertama. Ia adalah ayah dari semua manusia. Termasuk para nabi. Ia berjumpa dengan putranya yang paling mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk orang yang paling berbahagia dengan kemuliaan keturunannya ini. Kegembiraan itu terlihat dari ucapan beliau:
مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالاِبْنِ الصَّالِحِ
“Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.”
Dalam riwayat lain disebutkan:
مَرْحَبًا وَأَهْلاً بِابْنِي، نِعْمَ الاِبْنُ أَنْتَ
“Selamat datang wahai anakku. Engkau adalah sebaik-baik anak.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tauhid (7079)).
Peristiwa yang menjadi perhatian dalam pertemuan Nabi Muhammad dengan Nabi Adam adalah berkumpulnya semua ruh manusia di sekitar Nabi Adam. Ruh-ruh penghuni surga berkumpul di sebelah kanan beliau. Sedangkan ruh-ruh penghuni neraka berada di sisi kirinya. Beliau tersenyum dan menangis. Senyuman beliau adalah ekspresi kebahagiaan. Sedang tangis beliau adalah wujud kasih sayang beliau terhadap anak-anaknya yang akan menemui tempat kembali yang buruk.
Bisa jadi juga beliau merasa bersalah karena beliau menjadi lantaran manusia turun ke bumi. Sehingga manusia berhadapan dengan ujian. Dan mereka gagal menghadapi ujian tersebut. Makna inilah yang beliau ungkapkan ketika berhadapan dengan manusia di Padang Mahsyar kelak. Beliau berkata,
وَهَلْ أَخْرَجَكُمْ مِنَ الجَنَّةِ إِلاَّ خَطِيئَةُ أَبِيكُمْ آدَمَ، لَسْتُ بِصَاحِبِ ذَلِكَ..
“Bukankah yang mengeluarkan kalian dari surga adalah kesalahan ayah kalian Adam. Aku tak layak memberi syafaat untuk kalian…” (HR. Muslim dalam Kitab al-Iman (195)).
Melihat 3 Sungai Surga
Di antara hal lainnya yang dilihat Nabi shallallahu antara langit pertama dan langit kedua adalah tiga sungai besar. Ketiga sungai itu adalah Sungai Nil, Sungai Eufrat, dan al-Kautsar.
فَإِذَا هُوَ فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا بِنَهَرَيْنِ يَطَّرِدَانِ، فَقَالَ: مَا هَذَانِ النَّهَرَانِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا النِّيلُ وَالْفُرَاتُ عُنْصُرُهُمَا. ثُمَّ مَضَى بِهِ فِي السَّمَاءِ، فَإِذَا هُوَ بِنَهَرٍ آخَرَ عَلَيْهِ قَصْرٌ مِنْ لُؤْلُؤٍ وَزَبَرْجَدٍ، فَضَرَبَ يَدَهُ فَإِذَا هُوَ مِسْكٌ أَذْفَرُ، قَالَ: مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا الكَوْثَرُ الَّذِي خَبَأَ لَكَ رَبُّكَ
“Ternyata di langit dunia ada dua sungai yang mengalir, Nabi Muhammad bertanya, ‘Dua sungai apa ini wahai Jibril? ‘ Jibril menjawab, ‘Ini adalah Nil dan Eufrat.’ Kemudian Jibril terus membawa Nabi ke langit, tiba-tiba ada sungai lain yang di atasnya ada istana dari mutiara dan intan, Nabi memukulnya dengan tangannya, tiba-tiba baunya seperti minyak wangi adlfar. Nabi bertanya, ‘Ini apa wahai Jibril? ‘ Jibril menjawab, ‘Ini adalah telaga al Kautsar yang sengaja disimpan oleh Tuhanmu untukmu’.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tauhid (7079)).
Dalam perjalanan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat tiga sungai. Yang pertama dan kedua adalah Sungai Nil dan Eufrat. Keduanya akan beliau lihat kembali di langit ketujuh. Adapun al-Kautsar adalah sungai yang istimewa. Ia adalah hadiah yang Allah berikan kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Airnya harum bak misik. Bahkan lebih hebat lagi. Ia merupakan sungai di antara sungai-sungai surga.
Foto masjidil aqsa di Yerusalem Palestina Israel Isra Miraj

Bentuk Masjidil Aqsa di Yerusalem sekarang, lokasi Muhammad Saw naik ke langit
Share:

Try Out USBN 2018 Mata Pelajaran Lain (SD)

Sebentar lagi mau Ujian Nasional, dari sekarang yuk belajar contoh soal-soal Uji Coba Ujian Nasional 2018 !

Berikut ini adalah Link Soalnya ya :

1. Bahasa Indonesia

2. IPA
Share:

TRY Out - USBN 2018 Matematika (SD)

Sebentar lagi mau Ujian Nasional, dari sekarang yuk belajar contoh soal-soal Uji Coba Ujian Nasional 2018 - Matematika !

Berikut ini adalah Link Soalnya ya :

Share:

Daftar Rumus Matematika SD Kelas 6 Lengkap

Untuk memudahkan sobat hitung belajar matematika di rumah, khusunya yang masih menimba ilmu di kelas 6 Sekolah Dasar, berikut kami sajikan rangkuman lengkap rumus-rumus matematika yang sering digunakan dalam soal. Umumnya rumus matematika kelas 6 SD sedikit banyak mencakup juga rumus-rumus dari kelas 4 dan kelas 5. Semoga bisa membantu dalam persiapan menghadapi ujian nasional tahun 2018 nanti.
Materi Rumus Matematika SD Kelas 6

Operasi Bilangan Bulat

1. Sifat Komutatif atau Pertukaran

Sifat komutatif pada penjumlahan
rumus bentuk umum: a + b = b + a
Contoh:
7 + 8 = 8 + 7 = 15
20 + 15 = 15 + 20 = 35
Sifat komutatif pada perkalian
rumus bentuk umum: a x b = b x a
Contoh:
4 x 5 = 5 x 4 = 20
12 x 3 = 12 x 3 = 36

2. Sifat Asosiatif atau Pengelompokan

Sifat asosiatif pada penjumlahan
bentuk umum : (a+b) + c = a + (b +c)
Contoh:
(12 + 3) + 7= 12 + (3 +7)
15 + 7= 12 + 10
22= 22
Sifat asosiatif pada perkalian
bentuk umum : (a xb) x c = a x (b x c)
Contoh:
(4 x 3) x 5= 4 x (3 x 5)
12 x 5= 4 x 15
60= 60

3. Sifat Distribusif atau Penyebaran

Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
rumus bentuk umumnya adalah : a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
Contoh:
3 x (5 + 7)= 3 x 5 + 3 x 7
= 15 + 21
= 36
Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Contoh:
3 x (9 – 2)= 3 x 9 – 3 x 2
= 27 – 6
= 21

Operasi Hitung Bilangan Campuran

Ketentuan operasi hitung:
– Jika ada kurung kerjakan yang di dalam kurung terlebih dahulu
– jika tidak ada kurung, perkalian dan pembagian di dahulukan adari pada penjumlahan dan pengurangan
Contoh:
7500 – 30 × 50 : 3 + 250
= 7500 – 500 – 250
= 6750
336 : 12 x 20 – (235 + 146)
= 336 : 12 x 20 – 381
= 28 x 20 – 381
= 560 – 381
= 179

KPK dan FPB pada Dua dan Tiga Bilangan

Menentukan FPB dua bilangan
Cara menentukan FPB dua bilangan
– Cari faktor pad masing-masing bilangan
– Tentukan faktor persekutuan dari kedua bilangan
– Kalikan faktor persekutuan (faktor yang sama) yang memiliki pangkat paling kecil
18 = 2 x 32
27 = 33
—————
faktor yang sama adalah 3, yang berpangkat paling kecil adalah 32 = 9

Menentukan KPK dua Bilangan
Cara menentukan KPK dua bilangan
– Cari faktor prima dari masing-masing bilangan
– kalikan semua faktor, faktor yang sama dipilih pangkat yang laing tinggi
Contoh :
KPK 12 dan 15
Faktor Prima
12 = 22 x 3
15 = 3 x 5
KPK = 22 x 3 x 5 = 60
untuk KPK dan FPB 3 bilangan caranya sama.
Menentukan Akar Pangkat 3 Bilangan Kubik
13 dibaca satu pangkat tiga = 1 × 1 × 1 = 1
23 dibaca dua pangkat tiga = 2 × 2 × 2 = 8
33 dibaca tiga pangkat tiga = 3 × 3 × 3 = 27
43 dibaca empat pangkat tiga = 4 × 4 × 4 = 64
53 dibaca lima pangkat tiga = 5 × 5 × 5 = 125
1, 8, 27, 64, 125, dan seterusnya adalah bilangan kubik atau bilangan pangkat 3

Penjumlahan dan Pengurangan

23 + 33 = (2 × 2 × 2) + (3 × 3 × 3)
= 8 + 27
= 35
63 – 43 = (6 × 6 × 6) – (4 × 4 × 4)
= 216 – 64
= 152

Perkalian dan Pembagian

23 × 43 = (2 × 2 × 2) × (4 × 4 × 4)
= 8 × 64
= 512
63 : 23 = (6 × 6 × 6) : (2 × 2 × 2)
= 216 : 8
= 27

Volume dan Waktu

Hubungan Satuan Volume

hubungan volume
Contoh
1 m3 = 1.000 dm3 = 1.000.000 cm3 = 1.000.000.000 mm3
1.000.000.000 m3 = 1.000.000 dam3 = 1.000 hm3 = 1 km3

Volume dalam Liter

hubungan volume dalam liter
Satuan Waktu

1 abad= 100 tahun
1 windu= 8 tahun
1 tahun= 12 bulan
1 tahun= 52 minggu
1 bulan= 4 minggu
1 bulan= 4 minggu
1 minggu= 7 hari
1 dasawarsa= 10 tahun
1 dekade= 10 tahun
1 milenium= 1000 tahun
1 hari= 24 jam
1 jam= 60 menity
1 menit= 60 detik

Menghitung Luas Bangun Datar

BangunRumus Luas
Persegi PanjangL = Panjang x Lebar
Jajar GenjangL = Alas x Tinggi
Belah KetupatL = ½ x d1 x d2
Layang-LayangL = ½x d1 x d2
TrapesiumL = ½ t × (a+b)
SegitigaL = ½ alas x tinggi
PersegiL = sisi x sisi = s2
LingkaranL = phi x r2

Rumus Volume Bangun Ruang Kelas 6 SD

Nama Bangun RuangRumus Volume
Prima tegak segitigaV = Luas alas x Tinggi
TabungV = phi r2 x t

Pengolahan Data Kelas 6 SD

Pengurutan Data

6 8 7 5 9 8 8 6 9 7
10 6 6 8 8 7 7 5 5 10
4 5 9 9 5 4 4 5 6 10
Jika diurutkan dengan tabel dan frekuensi menjadi
NilaiBanyaknya (Frekuensi)
43
56
65
74
85
94
106
Total30

Menafsirkan Data:

– Nilai Terkceil
– Nilai Terbesar
– Nilai Rata-rata, dan sebagainya

Operasi Hitung Pecahan

Menyederhanakan Pecahan

Menyederhanakan pecahan dapat dilakukan dengan membagi pembilan dan penyebut dengan menggunakan bilangan yang sama contoh:
penyederhanaan pecahan

Mengurutkan Pecahan

Langkah-langka mengurutkan pecahan
– Samakan penyebut pecahan yang akan diurutkan
– Penyamaan bisa sobat lakukan dengan menggunakan KPK
– Jika penyebutnya sudah sama tinggal urutkan pembilangnya dari yang terkecil atau yang terbesar.
ngurutin pecahan dari kecil atau dari besar

Mengubah Bentuk Pecahan ke desimal dan sebaliknya

Jadikanlah penyebutnya kelipatan sepuluh kemudian tarik koma kekiri sesuai dengan angka nol di penyebutnya
contoh mengubah pecahan ke desimal
Untuk lebih lengkapnya tentang cara cepat mengubah pecahan biasa ke bilangan desimal atau sebaliknya bisa sobat baca di mengubah pecahan.

Mengalikan Pecahan dengan Bilangan Bulat

Contoh:
mengalikan pecahan dengan bilangan bulat

Menjumlahkan dan Mengurangkan Pecahan

Untuk dapat menambahkan dan mengurangkan pecahan terlebih dahulu samakan penyebutnya.
penjumlahan pecahan
pengurangan pecahan

Mengalikan dan Membagi Pecahan

Mengalikan pecahan cukup mudah. Pembilang dikalikan pembilang. Penyebut dikalikan penyebut. Kalau bisa disederhanakan maka sederhanakanlah.
perkalian pecahan
Pembagian pecahan sama dengan mengalikan dengan kebalikan bilangan pecahan pembagi.
pembagian pecahan

Skala

  • Rumus Skala = Jarak pada gambar (peta) / jarak sebenarnya
  • Rumus Jarak Sebenarnya = Jarak pada gambar (peta) / skala
  • Rumu  Jarka pada gambar = Jarak sebenarnya x skala

Sistem Koordinat

  • Sebuah bidang koordinat cartesius terbetuk oleh dua buah sumbu. Sumbu tegak (sumbu y) dan sumbu mendatar (sumbu x).
  • Dari titik nol sumbu tegak ke atas dan sumbu mendatar ke kanan mempunyai nilai positif.
  • Dari titik nol sumbu tegak ke bawah dan sumbu mendatar ke kiri mempunyai nilai negatif.
  • Mencari titik koordinat suatu objek didapat dengan mencari letak pada sumbu x ke kanan atau ke kiri dengan letak pada sumbu y ke atas atau ke bawah.
  • Sumbu x juga disebut dengan absis (x) dan sumbu y disebut dengan ordinat (y).

Mengolah dan Menyajikan Data

Rata-Rata : Rata-rata dicari dengan menjumlahkan semua sample dibagi dengan jumlah sampel.
Nilai Maksimum : Adalah nilai tertinggi dari semua data yang ada.
Nilai Minimum : Nilai terkecil atau terendah dari semua data.
Modus : Nilai yang paling banyak muncul

Penyajian data dapat dilakukan dengan bentuk:

penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran
penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran
a. Tabel
b. Diagram Batang
c. Diagram Lingkaran
d. Bentuk Lain
Demikian sobat rangkuman rumus matematika kelas 6 SD yang kami buat.
Share:

Posting Populer

Label

Sering Dilihat