Mencermati
konsep dan realitas perkembangan Rumah Pintar yang relatif pesat, model
pemberdayaan pendidikan berbasis masyarakat ini sangat prospektif. Hal
ini karena disokong oleh bantuan dana yang digulirkan pemerintah.
Berdirinya
Rumah Pintar di tempat-tempat strategis dengan fasilitas yang lengkap,
akan menambah gairah masyarakat untuk belajar dan masyarakat akan merasa
terlayani kebutuhan pendidikannya. Masyarakat, khususnya anak-anak akan
merasa senang dan bisa betah berlama-lama tinggal di Rumah Pintar untuk
membaca, mencari informasi, menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
serta bisa mengikuti berbagai bimbingan yang diselenggarakan. Dengan
sendirinya, cepat atau lambat, jika Rumah Pintar ini terus eksis, akan
menghasilkan generasi yang cerdas, kreatif, berpengetahuan, memiliki
pengalaman dan keterampilan (skill) yang memadai untuk bisa hidup layak di masa mendatang. Dengan demikian program Indonesia Pintar dapat terwujud.
Hadirnya
Rumah Pintar sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat pada
sektor pendidikan sangatlah penting. Paling tidak dapat memberikan
kesempatan pada masyarakat yang tidak tersentuh oleh pendidikan formal
untuk dapat memanfaatkannya. Melalui pemberdayaan pendidikan diharapkan
masyarakat dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman. Bahkan
keterampilan yang sangat berguna bagi kehidupan masa yang akan datang.
Sistem
penyelenggaraan Rumah Pintar bisa mengacu pada kerangka ideal
sebagaimana diprogramkan Indonesia Pintar, sekalipun tentunya dibutuhkan
sokongan dana yang besar. Namun demikian, Rumah Pintar bisa tetap
menjadi pendidikan berbasis masyarakat yang bisa didirikan sesuai dengan
situasi, kondisi dan kemampuan masyarakat itu sendiri dengan tetap
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat agar masyarakat (terutama
anak-anak) bisa belajar, menambah pengalaman dan keterampilan hidup yang
akan berguna bagi kehidupannya sesuai dengan tujuan rumah pintar dan
manfaat rumah pintar dimaksud.
Komitmen Keberlangsungan Rumah Pintar
Eksistensi
Rumah Pintar ini tergantung pada komitmen semua pihak; Terutama
pemerintah yang mempunyai kebijakan dan kekuatan dana yang bisa
digulirkan untuk mendanai berbagai program. Diperlukannya komitmen dalam
hal ini mengingat tidak sedikit program yang pernah digulirkan atas
nama “kepentingan rakyat”. Namun berujung pada ketidakjelasan
orientasi. Apalagi manfaat rumah pintar yang dirasakan masyarakat
kebanyakan. Hal ini sering terjadi karena tidak adanya perencanaan dan
analisis yang matang. Akhir dari semua itu dapat disimpulkan merupakan
program “coba-coba” bahkan hanya sekedar menghamburkan uang Negara yang
itu juga bersumber dari rakyat. Karena itu, rumah pintar akan eksis dan
memiliki prospek yang bagus dalam mewujudkan Indonesia Pintar, jika
dalam pengelolaan rumah pintar direncanakan dengan matang dan adanya
komitmen dari semua pihak demi tujuan rumah pintar didirikan. Di lihat/
dievaluasi secara simultan bagaimana proses dan hasilnya dengan
melibatkan masyarakat. Masyarakatpun diharapkan “tidak latah”,
cepat-cepat membuka atau menyelenggarakan Rumah Pintar hanya karena
alasan lagi ngetrend. Tanpa perencanaan yang matang dan kesiapan dana yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar